Pandemi Covid-19 telah usai, namun dampak yang diakibatkan dari pandemi ini masih bisa dirasakan hingga saat ini. Krisis yang diakibatkan pandemi tersebut sangat berdampak buruk terhadap sektor bisnis. Sektor bisnis dituntut untuk dapat mengimbangi dampak buruk yang disebabkan Covid-19.
Pandemi memberikan efek negatif bagi pertumbuhan bisnis, biaya bahan baku dan gaji tenaga kerja menjadi semakin meningkat. Sektor bisnis telah dituntut untuk dapat mengimbangi percepatan digitalisasi dengan meningkatkan model teknologi konvensional. Sementara itu, isu terkait resesi ekonomi di tahun 2023 ini turut menjadi topik perbincangan bisnis yang harus diwaspadai.
Meskipun sektor bisnis secara keseluruhan sedang dilanda ketidakpastian, tentu pasti ada upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi keadaan tersebut. Salah satu langkah yang harus diterapkan dalam mengantisipasi dampak negatif dari pandemi covid-19 ini adalah dengan mengimplementasi upaya kasuistik.
Mengimplementasikan tata kelola yang baik atau good governance dapat menjadi salah satu solusi yang paling jitu untuk sukses dalam mengelola risiko dan mendukung pertumbuhan bisnis di masa depan. Sehingga pandemi tidak lagi menjadi alasan tidak berkembangnya organisasi atau lembaga.
Daftar Isi
Menetapkan Prioritas Bisnis yang Tepat
Menetapkan prioritas pada bisnis menjadi hal utama yang harus diterapkan untuk membangun dan meningkatkan struktur tata kelolanya. Dalam menetapkan prioritas tersebut, organisasi wajib memprioritaskan dua elemen yang nantinya akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan bisnis.
Elemen pertama merupakan hal yang paling fundamental, atau yang akan mendasari prinsip kerja dari organisasi tersebut. Elemen ini harus diketahui oleh seluruh pihak yang tergabung dalam organisasi, mulai dari semua Sumber Daya Manusia (SDM) maupun pihak pemasok lainnya.
Bagian internal maupun eksternal dalam organisasi merupakan elemen terpenting, karena pihak internal seperti karyawan harus memiliki visi dan misi yang sama untuk kemajuan suatu bisnis atau organisasi. Sementara dari pihak eksternal seperti pihak pemasok atau konsumen juga harus menghayati peran mereka masing-masing agar terciptanya proses bisnis yang efektif.
Penetapan elemen pertama tersebut harus didukung oleh digitalisasi agar bisnis tetap berjalan secara kompetitif. Kerja sama dengan visi dan misi yang sama dapat membantu kelancaran bisnis, sementara dengan digitalisasi bisnis lebih kompetitif dan fleksibel.
Kemudian, yang menjadi elemen kedua yaitu pembangunan bisnis yang berkelanjutan (sustainable business). Pembangunan bisnis berkelanjutan ini menjadi elemen yang tidak kalah penting, karena sistem operasional yang akan dijalankan pada pembangunan bisnis ini menjadi hal yang sangat krusial.
Sistem operasional bisnis ini akan memperhatikan hal-hal yang menyangkut kepentingan pelanggan, masalah sosial dan lingkungan, kepuasan karyawan dan seluruh regulasi yang berlaku. Dengan meningkatkan pembangunan bisnis ini akan melancarkan sistem produksi, distribusi dan konsumsi barang atau jasa yang dihasilkan sektor bisnis.
Good governance ini hadir sebagai jawaban untuk mengatasi permasalahan bisnis pasca pandemi. Hal yang paling utama yang harus dilakukan yaitu menentukan prioritas dalam bisnis. Kemudian baru diterapkan budaya bisnis yang sehat, sehingga dengan begitu dapat meningkatkan motivasi dan perilaku organisasi menjadi lebih baik.
Baca juga: Pentingnya Governance untuk Menjaga Akuntabilitas Perusahaan
Memperkuat Ketahanan Bisnis
Ketahanan bisnis menjadi pondasi awal bisnis maupun organisasi untuk dapat berkembang sesuai perubahan pasar. Oleh karena itu sangat dibutuhkan tata kelola bisnis yang tangguh untuk dapat melewati perubahan pasar tersebut.
Meningkatkan ketahanan bisnis menjadi tanggung jawab setiap pihak yang terlibat dalam organisasi atau bisnis tersebut. Setiap pihak yang terlibat harus diberdayakan agar dapat membuat keputusan yang tepat berdasarkan kewenangannya masing-masing.
Kemudian, peningkatan keahlian, keterampilan dan juga pendidikan anggota sangat penting untuk menciptakan SDM yang andal. SDM inilah yang nantinya dapat membantu organisasi dalam mewujudkan good governance secara efektif.
Dalam peningkatan kualitas SDM ini, pemerintah telah memberikan dukungan yang difasilitasi lembaga pendidikan, kelompok industri dan lembaga pemrakarsa swadaya. Penyelenggaraan pendidikan nonformal tersebut bertujuan membantu merealisasikan ketahanan bisnis di masa depan.
Pemerintah Singapura pernah menerapkan portal My SkillsFuture yang bertujuan untuk mendukung perkembangan karier di bidang manajemen risiko berbagai sektor. Sementara itu, Indonesia memiliki CRMS yang senantiasa konsisten menghadirkan program pelatihan dan sertifikasi sesuai perkembangan dunia bisnis.
Baca juga: Pentingnya Manajemen Risiko dalam Bisnis
Menciptakan Pengalaman Digital Terbaik
Perkembangan dunia digital sangat merubah gaya hidup seseorang, termasuk juga mengubah alur perjalanan bisnis atau organisasi yang semakin modern. Sehingga penerapan sistem good governance ini nantinya harus dapat menciptakan ketahan bisnis dan mampu memenuhi ekspektasi banyak orang.
Era Internet of Things (IoT) telah memudahkan proses transfer data melalui jaringan. Sehingga hal ini dapat mempermudah komunikasi antara pelanggan dengan sebagian besar SDM.
Namun, tuntutan perkembangan digitalisasi ini juga memberikan dilema yang sangat kuat bagi bisnis atau organisasi. Bisnis dituntut untuk dapat memenuhi ekspektasi pelanggan dengan sajian layanan dan respon yang super cepat. Kemudian, bisnis juga dituntut untuk dapat menjalin komunikasi dan interaksi yang baik agar dapat menyelesaikan permasalahan yang bersifat kompleks.
Hal tersebut akan menghasilkan ketimpangan, sedangkan setiap organisasi ataupun bisnis akan selalu berusaha untuk mencari keseimbangan antara proses digitalisasi dengan interaksi manusia. Setiap organisasi atau bisnis akan menciptakan tata kelola yang tepat demi terwujudnya keseimbangan. Kemudian, dengan keseimbangan itulah yang nantinya akan terwujudnya loyalitas SDM dengan pelanggan, sehingga dengan demikian organisasi bisa memikirkan risiko secara lebih akurat.
Hasil dari pengelolaan good governance ini memang tidak dapat terlihat dengan waktu sekejap, tapi memerlukan proses yang panjang. Dalam proses tersebut organisasi harus mampu mempersiapkan prinsip tata kelola yang matang sesuai dengan perkembangan bisnis.
Baca juga: Apa Itu Pelatihan QRGP (Qualified Risk Governance Profesional)?
Kesimpulan
Tata kelola bisnis yang baik (good governance) menjadi salah satu langkah untuk memperbaiki laju perkembangan bisnis di masa depan. Hal ini dapat diwujudkan dengan cara menetapkan prioritas bisnis, memperkuat ketahanan bisnis, dan menciptakan pengalaman digital terbaik. Dengan begitu bisnis dapat berjalan secara lancar, dan dapat memikirkan resiko pertumbuhan secara matang.