Proxsis Sukses Terapkan Manajemen Risiko Berbasis ERM di Ditjen PPI untuk 2024

Proxsis Sukses Terapkan Manajemen Risiko Berbasis ERM di Ditjen PPI untuk 2024

Rate this post

Proxsis telah menyelesaikan laporan akhir untuk proyek Penyusunan Rancangan Standar dan Pedoman Manajemen Risiko Berbasis Enterprise Risk Management (ERM). Laporan ini mencakup perkembangan pelaksanaan proyek sejak 29 Mei hingga 3 Desember 2024.

Laporan akhir ini menjadi bagian penting dari kewajiban Termin 3 sesuai dengan kontrak yang disepakati. Tim Konsultan Proxsis berhasil menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, sesuai jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.

Proyek ini bertujuan untuk membantu Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPI) dalam menyusun sistem manajemen risiko yang lebih baik untuk tahun 2024. Diharapkan, sistem yang dibangun akan memperkuat proses monitoring dan evaluasi serta penyusunan dokumen manajemen risiko dalam program kerja Ditjen PPI.

Sebagai bagian dari upaya ini, penyusunan Rancangan Standar dan Pedoman Manajemen Risiko akan melibatkan penyesuaian dengan peraturan manajemen risiko yang berlaku, sesuai dengan standar internasional ISO 31000:2018.Ā 

Pahami lebih dalam tentang Manajemen Risiko berdasarkan ISO 31000:2028 di artikel ā€œStandar Baru Manajemen Risiko ISO 31000:2018ā€

Beberapa hal penting yang menjadi latar belakang perubahan peraturan manajemen risiko meliputi:

  • Penyesuaian dengan standar internasional di bidang manajemen risiko.
  • Penyelarasan metodologi dengan desain organisasi Ditjen PPI.
  • Penegasan sasaran dan strategi ERM yang lebih selaras dengan tujuan Ditjen PPI.
  • Penguatan infrastruktur ERM dan penjelasan output yang dihasilkan.
  • Integrasi ERM dengan fungsi lain seperti audit internal, pengendalian kualitas, dan manajemen strategis.
  • Pengintegrasian tools pendukung metodologi manajemen risiko seperti RCSA dan KRI.

Proses implementasi ERM diperkirakan memerlukan waktu jangka panjang, dengan penyusunan Rancangan Standar dan Pedoman Manajemen Risiko ini menjadi langkah awal yang penting dalam penerapan ERM di Ditjen PPI.

Baca juga : Tantangan dan Peluang Implementasi GRC di Tahun 2025: Solusi Teknologi untuk Masa Depan Bisnis

Kesimpulan

Penyusunan Rancangan Standar dan Pedoman Manajemen Risiko Berbasis Enterprise Risk Management (ERM) di Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika merupakan langkah strategis untuk memperkuat tata kelola yang efektif, transparan, dan akuntabel.Ā 

Seluruh tahapan kegiatan pekerjaan terkait proyek ini telah dilaksanakan dengan baik. Melalui pendekatan sistematis yang mengacu pada prinsip-prinsip ERM ISO 31000:2018, proyek ini berhasil merumuskan beberapa hasil penting, antara lain:

  1. Peta Jalan (Roadmap) Enterprise Risk Management (ERM)
  2. Pedoman Manajemen Risiko Berbasis ERM yang dinamakan Dokumen Petunjuk Pelaksanaan Manajemen Risiko
  3. Aplikasi Safeguard Manajemen Risiko Berbasis ERM
  4. Prosedur Pengisian (Manual Book) Aplikasi Safeguard ERM

Rekomendasi

Berdasarkan hasil evaluasi dan identifikasi kebutuhan organisasi, rekomendasi disusun untuk memastikan keberlanjutan pengelolaan risiko yang efektif. Beberapa rekomendasi utama yang disarankan untuk Ditjen PPI adalah sebagai berikut:

  1. Peningkatan Pemahaman dan Kompetensi ERM
    • Pelatihan dan Workshop: Agar organisasi senantiasa mengadakan pelatihan secara rutin mengenai konsep dan penerapan ERM bagi seluruh pegawai.
    • Sertifikasi Profesional: Mendorong pegawai untuk mengikuti sertifikasi terkait manajemen risiko atau program khusus lainnya untuk meningkatkan kompetensi di bidang ini.
  2. Penguatan Infrastruktur dan Teknologi Pendukung
    • Pengembangan dan penyesuaian (jika diperlukan) atas Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMR).
    • Integrasi sistem manajemen yang ada dengan sistem manajemen risiko yang lebih kuat.
  3. Harmonisasi Regulasi dan Kebijakan
    • Memastikan dokumen Petunjuk Pelaksanaan Manajemen Risiko mendukung kebijakan internal Ditjen PPI dan menciptakan sinergi antar unit kerja.
  4. Kekonsistenan Penerapan Dokumen Petunjuk Pelaksanaan Manajemen Risiko
    • Memastikan bahwa dokumen Petunjuk Pelaksanaan Manajemen Risiko dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan dalam kegiatan operasional.
  5. Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan
    • Pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan harus dilakukan untuk menilai efektivitas penerapan dokumen Petunjuk Pelaksanaan Manajemen Risiko.

Rekomendasi ini diharapkan dapat memberikan arah yang jelas bagi Ditjen PPI dalam mengelola risiko secara berkelanjutan, mendukung pencapaian tujuan organisasi, serta memperkuat tata kelola yang transparan dan akuntabel.

Mengapa Implementing GRC Bersama Kami?

Di era digital yang penuh tantangan ini, mengelola risiko dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi menjadi kunci keberhasilan organisasi. Implementing GRC dari GRC Indonesia hadir sebagai solusi tepat untuk membantu bisnis Anda mencapai tujuan strategis dengan lebih efisien. Dengan pendekatan terintegrasi dalam Governance, Risk, and Compliance (GRC), layanan ini mendukung perusahaan Anda untuk mengidentifikasi, mengelola, dan mengurangi risiko secara lebih sistematis dan terukur.

Manfaat utama Implementing GRC:

  • Peningkatan Tata Kelola yang Lebih Baik: Memastikan kebijakan dan prosedur di perusahaan Anda berjalan sesuai dengan standar internasional.
  • Mitigasi Risiko yang Lebih Efektif: Identifikasi potensi risiko lebih awal dan kendalikan dampaknya untuk menjaga kelangsungan bisnis.
  • Kepatuhan yang Terjamin: Membantu perusahaan mematuhi peraturan dan regulasi yang berlaku tanpa mengorbankan fleksibilitas operasional.
  • Peningkatan Efisiensi Operasional: Dengan sistem yang terintegrasi, perusahaan dapat mengurangi duplikasi pekerjaan dan meningkatkan produktivitas tim.

Mengapa Memilih GRC Indonesia? Dengan pengalaman bertahun-tahun dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan lokal, GRC Indonesia memastikan penerapan GRC yang sesuai dengan konteks organisasi Anda. Kami bukan hanya memberikan solusi, tetapi juga membangun fondasi jangka panjang bagi keberlanjutan dan kesuksesan bisnis Anda.Implementasi GRC yang tepat adalah langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi, mengelola risiko, dan mencapai kepatuhan yang lebih baik. Dengan Implementing GRC dari GRC Indonesia, perusahaan Anda dapat mengoptimalkan tata kelola organisasi, mengurangi risiko yang tak terduga, dan memastikan kepatuhan yang berkelanjutanā€”semua dalam satu platform yang terintegrasi.

Tantangan dan Peluang Implementasi GRC di Tahun 2025: Solusi Teknologi untuk Masa Depan Bisnis

Siap untuk memperkuat sistem tata kelola dan mengurangi risiko dengan cara yang lebih efisien? Hubungi kami hari ini dan temukan bagaimana Implementing GRC dapat membawa organisasi Anda ke tingkat yang lebih tinggi!

 

Open chat
Hubungi kami