Strategi Manajemen Risiko untuk Meningkatkan Keamanan Kualitas Makanan Selama Bulan Ramadhan

Strategi Manajemen Risiko untuk Meningkatkan Keamanan Kualitas Makanan Selama Bulan Ramadhan

Artikel
Rate this post

Meningkatkan Keamanan Kualitas Makanan Selama Bulan Ramadhan juga harus diperhatikan. Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan berbagai tradisi dan ritual bagi umat Muslim di seluruh dunia. Salah satu dari tradisi yang sangat penting adalah berpuasa, yang berarti menghindari makan dan minum dari fajar hingga matahari terbenam. Oleh karena itu, selama bulan ini, makanan memiliki peran yang sangat penting dalam menyediakan energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan kuat. Namun, makanan juga bisa menjadi sumber risiko kesehatan jika tidak dikelola secara benar. Oleh karena itu, strategi manajemen risiko untuk meningkatkan keamanan makanan selama Ramadhan sangat diperlukan.

Risiko-risiko Kualitas Makanan Selama Bulan Ramadhan

Selama bulan Ramadhan, disaat lelah dan lesu yang dirasakan para kaum Muslim memicu perasaan malas dan tidak bersemangat untuk memasak atau mengolah makanan, banyak yang lebih memilih untuk membeli makanan siap saji atau takjil siap makan. Berikut merupakan risiko-risiko kualitas makanan selama bulan Ramadhan yang harus dihindari:

  1. Makanan yang sudah berkali-kali diolah
  2. Makanan kadaluarsa
  3. Makanan yang cara penyimpanan nya tidak tepat
  4. Penggunaan bahan pengawet atau MSG yang berlebihan pada makanan

Baca juga : Pentingnya Manajemen Risiko dalam Bisnis

Strategi Manajemen Risiko untuk Meningkatkan Keamanan Kualitas Makanan Selama Bulan Ramadhan

Strategi Manajemen Risiko untuk Meningkatkan Keamanan Kualitas Makanan Selama Bulan Ramadhan

Berikut beberapa strategi manajemen risiko yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keamanan makanan selama bulan Ramadhan:

1. Menghindari makanan yang tidak sehat

Salah satu strategi yang paling efektif untuk memastikan keamanan makanan selama Ramadhan adalah dengan menghindari makanan yang tidak sehat. Ini termasuk makanan cepat saji, makanan olahan yang mengandung banyak gula atau garam, serta makanan yang tidak terjaga kebersihan dan keamanannya.

2. Memastikan kebersihan makanan

Kebersihan makanan adalah hal yang sangat penting dalam menjaga keamanan makanan. Pastikan makanan yang anda konsumsi dicuci dengan air bersih, bahkan bila sudah dikupas. Selain itu, pastikan juga bahwa makanan disimpan di tempat yang bersih dan terhindar dari serangga dan hewan yang bisa membawa kuman.

3. Memperhatikan suhu makanan dengan baik

Salah satu risiko utama yang dapat terjadi selama Ramadhan adalah penyebaran bakteri di makanan akibat adanya perubahan suhu yang cepat. Daerah yang dilanda panas memperbesar potensi makanan menjadi busuk. Pastikan makanan Anda disimpan pada suhu yang aman. Misalnya saja, menjauhkan bahan yang mudah rusak dari tempatnya yang terkena sinar matahari.

4. Lebih hati-hati dan teliti dalam memilih penjual makanan

Saat berbelanja makanan, pastikan anda memilih penjual yang terpercaya dengan mengecek reputasinya. Perhatikan juga kondisi penjualan seperti kondisi tempat yang higienis atau pun cara pengolahan makanan yang baik. Hal tersebut sangatlah penting demi menghindari keracunan, dan infeksi bakteri.

Baca juga : Cara Membangun Enterprise Risk Management Perusahaan dengan Integrasi ISO 31000 dan COSO ERM

Prinsip Keamanan Kualitas  Makanan yang Baik Selama Ramadhan

Selain menerapkan strategi-strategi untuk manajemen risiko meningkatkan kualitas makanan melalui cara pengolahan, penyimpanan dan kecermatan dalam membeli makanan, terdapat juga beberapa prinsip keamanan makanan yang baik yang dapat diterapkan selama bulan puasa. Beberapa prinsip tersebut meliputi:

  1. Mencuci tangan dengan sabun sebelum memasak atau menyajikan makanan.
  2. Menghindari pengolahan makanan dengan bahan-bahan yang tidak berkualitas atau dalam kondisi sudah tidak layak konsumsi.
  3. Memastikan makanan agar diolah secara benar agar tidak kehilangan khasiat dan gizi dari makanan tersebut.
  4. Menghindari mengolah ulang makanan sisa.
  5. Tidak menyimpan makanan terlalu lama dan pastikan untuk mengonsumsi makanan secepat mungkin.
  6. Memperhatikan jumlah makanan yang disajikan dalam acara atau kegiatan selama bulan puasa. Hindari menyajikan makanan dalam jumlah yang berlebihan dan pastikan untuk menyediakan makanan yang cukup untuk semua orang yang akan mengkonsumsinya.

Secara umum, menjaga keamanan makanan selama Ramadhan memerlukan kombinasi dari berbagai strategi manajemen risiko seperti yang telah dijelaskan di atas. Dengan memperhatikan kebersihan dan keamanan makanan, serta menerapkan strategi yang tepat, menjaga kesehatan selama puasa akan menjadi lebih mudah. Jadi, selama bulan Ramadhan ini, pastikan bahwa anda menjaga keamanan makanan dan memperhatikan asupan makanan Anda, dan mudah-mudahan Ramadhan Anda akan menjadi lebih sehat dan ibadah menjadi lancar.

 

Pelatihan Manajemen Risiko Berdasarkan ISO 31000 (1)

Open chat
Hubungi kami