Mengenal Taksonomi Risiko: Definisi, Tujuan, dan Jenisnya

Mengenal Taksonomi Risiko: Definisi, Tujuan, dan Jenisnya

Artikel
5/5 - (2 votes)

Dalam organisasi, risiko adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari, tapi bisa dikelola dengan baik. Salah satu cara untuk mengelola risiko dengan lebih efektif adalah melalui taksonomi risiko. 

Taksonomi risiko merupakan metode yang digunakan untuk mengklasifikasikan dan mengorganisir berbagai jenis risiko yang mungkin dihadapi oleh organisasi. Dengan memahami struktur ini, organisasi dapat lebih mudah mengidentifikasi, menganalisis, dan merencanakan strategi untuk setiap potensi risiko.

Berikut penjelasan mengenai apa itu taksonomi risiko, tujuannya, dan jenis-jenisnya. Mari kita pelajari bersama!

Definisi Taksonomi Risiko

Taksonomi risiko adalah sistem pengelompokan risiko berdasarkan karakteristik dan sumbernya. Sistem ini tidak hanya membantu organisasi dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko, tetapi juga memberikan struktur yang lebih jelas dalam memahami risiko yang mungkin timbul. 

Pada konteks BUMN dan BUMN induk, taksonomi risiko berperan sebagai struktur klasifikasi risiko yang mencakup berbagai aspek risiko dan alat ukur dari risiko-risiko yang ada di portofolio BUMN.

Baca juga : Bagaimana Proses Manajemen Risiko BUMN?

Tujuan Taksonomi Risiko

Taksonomi risiko memiliki beberapa tujuan utama yang sangat penting bagi kelancaran operasional organisasi. Berikut beberapa tujuannya:

  1. Identifikasi Risiko
    Dengan adanya taksonomi, organisasi lebih mudah dalam mengenali berbagai jenis risiko yang mungkin terjadi, mulai dari risiko operasional hingga strategis.
  1. Analisis Risiko
    Taksonomi membantu dalam menganalisis risiko dengan lebih mendalam dan terarah, berdasarkan kategori yang telah ditentukan. Ini memungkinkan organisasi memahami risiko lebih baik sebelum mengambil tindakan.
  1. Mitigasi Risiko
    Dengan klasifikasi risiko yang jelas, organisasi dapat merencanakan strategi mitigasi yang lebih tepat sasaran untuk setiap jenis risiko yang mungkin dihadapi.
  1. Komunikasi Risiko
    Taksonomi risiko mempermudah komunikasi mengenai risiko di antara pihak-pihak dalam organisasi, sehingga setiap orang memiliki pemahaman yang sama dan dapat berkoordinasi dengan lebih baik.

Baca juga : Komitmen Bermitra dengan Proxsis, Bukit Asam Raih Top GRC Awards

Jenis-Jenis Risiko

Dalam taksonomi risiko, terdapat beberapa jenis risiko yang umumnya diklasifikasikan berdasarkan sumber dan dampaknya terhadap organisasi:

  1. Risiko Operasional
    Risiko ini berkaitan dengan proses internal organisasi, seperti kegagalan sistem, kesalahan manusia, atau masalah teknis yang dapat mengganggu operasional sehari-hari.
  1. Risiko Hazard
    Risiko hazard berasal dari kejadian eksternal yang tidak dapat dikendalikan, seperti bencana alam, kebakaran, atau peristiwa tidak terduga lainnya.
  1. Risiko Finansial
    Risiko finansial melibatkan faktor-faktor ekonomi yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan organisasi, seperti fluktuasi pasar, kredit macet, atau perubahan suku bunga.
  1. Risiko Strategis
    Risiko ini terkait dengan keputusan besar yang diambil oleh organisasi. Risiko strategis dapat mempengaruhi tujuan jangka panjang organisasi dan arah kebijakan di masa depan.

Kesimpulan

Taksonomi risiko merupakan alat yang sangat penting bagi organisasi dalam menghadapi tantangan dan ancaman yang mungkin muncul. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang taksonomi risiko, organisasi dapat mempersiapkan strategi yang lebih kuat untuk mengurangi dampak negatif dari setiap potensi risiko.

Apakah ada aspek dari taksonomi risiko yang menarik perhatian Anda? Jangan ragu untuk menghubungi kami agar bisa membantu Anda memahami lebih dalam tentang manajemen risiko di organisasi Anda!

Open chat
Hubungi kami