ISO 37001:2025: Pembaruan Sistem Anti-Suap yang Wajib Diketahui Setiap Organisasi

ISO 37001:2025: Pembaruan Sistem Anti-Suap yang Wajib Diketahui Setiap Organisasi

Artikel
Rate this post

Suap dan korupsi masih menjadi permasalahan besar di banyak negara, termasuk di dunia bisnis dan sektor pemerintahan. Praktik suap tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat, menghambat pertumbuhan ekonomi, serta merusak reputasi organisasi yang terlibat. 

Oleh karena itu, berbagai langkah pencegahan terus dikembangkan, salah satunya melalui standar ISO 37001. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang perubahan yang terjadi, manfaat dari pembaharuan tersebut, serta bagaimana organisasi dapat mengadopsinya untuk memastikan kepatuhan dan integritas yang lebih baik.

Mengenal Sistem Manajemen Anti-Suap ISO 37001:2025

ISO 37001 adalah standar internasional yang memberikan panduan bagi organisasi dalam mencegah, mendeteksi, dan menangani praktik suap. Standar ini tidak hanya berlaku untuk sektor swasta tetapi juga dapat diterapkan di organisasi pemerintahan dan lembaga non-profit. Dengan adanya sistem ini, perusahaan dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan kepatuhan terhadap hukum anti-korupsi di berbagai negara.

Sejak pertama kali diperkenalkan, ISO 37001:2016 telah menjadi acuan global dalam membangun Sistem Manajemen Anti-Penyuapan yang kuat. 

Standar ini membantu organisasi dalam menerapkan kebijakan anti-suap yang sistematis, mendeteksi risiko korupsi, dan menciptakan mekanisme pengawasan yang transparan. Seiring dengan perkembangan zaman dan kompleksitas regulasi bisnis, standar ini mengalami pembaruan dan kini hadir dalam versi terbaru, yaitu ISO 37001:2025.

Pembaruan ke ISO 37001:2025 membawa pendekatan yang lebih komprehensif terhadap manajemen anti-penyuapan. Selain memperketat aturan yang ada, standar baru ini juga mencakup aspek integritas organisasi, manajemen risiko, serta harmonisasi dengan sistem manajemen lainnya.

Baca juga : Korupsi Rp193 Triliun di Pertamina: Apa yang Gagal dari Penerapan ISO 37001 Anti-Penyuapan?

Perubahan pada ISO 37001:2025

ISO 37001:2025 hadir untuk menjawab tantangan ini dengan memperkenalkan beberapa perubahan yang lebih relevan dengan kondisi saat ini. Dalam pembaruan ini, terdapat beberapa aspek utama yang diperbaiki,yaitu:

1. Penekanan pada Integritas dan Budaya Etika

Dalam banyak kasus suap dan korupsi, akar permasalahannya bukan hanya terletak pada lemahnya sistem pengawasan, tetapi juga pada budaya organisasi yang tidak mendukung integritas. Sebuah kebijakan anti-suap yang baik tidak akan efektif jika lingkungan kerja masih membiarkan praktik-praktik yang bertentangan dengan nilai-nilai etika.

ISO 37001:2025 memberikan penekanan lebih kuat pada budaya etika dan integritas organisasi. Organisasi diharapkan tidak hanya memiliki kebijakan tertulis tetapi juga memastikan bahwa setiap individu dalam organisasi memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut. 

Beberapa langkah yang dapat diterapkan mencakup program pelatihan yang lebih intensif, penguatan komunikasi internal tentang kebijakan anti-suap, serta adanya mekanisme pelaporan yang aman bagi karyawan yang ingin melaporkan dugaan pelanggaran.

2. Integrasi Pertimbangan Aksi Iklim

Isu keberlanjutan dan tanggung jawab sosial kini menjadi faktor penting dalam dunia bisnis. Banyak perusahaan besar mulai memasukkan aspek lingkungan dan sosial ke dalam kebijakan tata kelola mereka, termasuk dalam upaya mencegah korupsi.

Dalam ISO 37001:2025, terdapat ketentuan baru yang mengintegrasikan pertimbangan aksi iklim dalam kebijakan anti-penyuapan. Hal ini berarti bahwa perusahaan tidak hanya perlu memastikan kepatuhan dalam aspek keuangan dan hukum, tetapi juga harus mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari kebijakan mereka. 

Sebagai contoh, proyek-proyek besar yang memiliki dampak lingkungan perlu dipantau lebih ketat untuk mencegah adanya potensi suap dalam proses perizinan atau pelaksanaan proyek.

3. Ketentuan yang Lebih Baik tentang Pengelolaan Konflik Kepentingan

Konflik kepentingan sering kali menjadi celah bagi terjadinya praktik suap dalam organisasi. Ketika seorang individu memiliki hubungan pribadi atau kepentingan ekonomi dalam suatu transaksi bisnis, ada kemungkinan besar bahwa keputusan yang diambil tidak sepenuhnya objektif dan dapat merugikan organisasi.

ISO 37001:2025 memperbarui ketentuan terkait konflik kepentingan dengan mengharuskan perusahaan untuk memiliki mekanisme yang lebih ketat dalam mengidentifikasi dan mengelola konflik kepentingan. 

Salah satu metode yang disarankan adalah dengan mewajibkan pengungkapan kepentingan pribadi dalam setiap transaksi serta adanya prosedur audit internal yang lebih transparan.

4. Harmonisasi dengan Standar Sistem Manajemen Lainnya

Salah satu tantangan dalam mengadopsi standar manajemen adalah bagaimana mengintegrasikannya dengan sistem lain yang sudah ada. Banyak organisasi yang telah menerapkan standar seperti ISO 9001 (Manajemen Mutu), ISO 31000 (Manajemen Risiko), dan ISO 14001 (Manajemen Lingkungan).

ISO 37001:2025 kini dirancang agar lebih mudah diharmonisasikan dengan standar-standar tersebut. Dengan adanya integrasi ini, perusahaan dapat mengurangi duplikasi proses, meningkatkan efisiensi operasional, serta memastikan bahwa kebijakan anti-penyuapan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sistem manajemen organisasi secara keseluruhan.

Baca juga : Menumpas Korupsi: Penanganan Kasus Penyuapan dan Penegakan Hukum

Dampak Perubahan pada Sistem Manajemen Anti-Penyuapan

Setiap perubahan dalam standar sistem manajemen tentu akan berdampak langsung pada cara organisasi mengelola kebijakan anti-suapnya. Dengan pembaruan ISO 37001:2025, perusahaan harus mulai menyesuaikan diri dengan regulasi baru yang lebih ketat dan mendetail.

Perubahan ini tidak hanya mengarah pada peningkatan kepatuhan, tetapi juga berdampak pada efektivitas strategi anti-penyuapan, peningkatan tata kelola risiko, dan peran kepemimpinan dalam memastikan integritas organisasi. Berikut adalah beberapa pengaruh utama dari pembaruan ISO 37001:2025:

1. Peningkatan Fokus pada Manajemen Risiko

Dengan semakin kompleksnya lingkungan bisnis, risiko terkait suap dan korupsi juga menjadi lebih sulit untuk diprediksi. Oleh karena itu, ISO 37001:2025 menggarisbawahi pentingnya pendekatan berbasis risiko dalam mengelola kepatuhan.

Pendekatan ini mengharuskan organisasi untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko suap berdasarkan tingkat keparahan dan kemungkinan terjadinya. Dengan adanya peta risiko yang jelas, organisasi dapat mengalokasikan sumber daya mereka secara lebih efektif dalam mencegah dan menangani potensi kasus suap.

2. Integrasi dengan Sistem Manajemen Lainnya

Pembaruan dalam ISO 37001 juga memperjelas bagaimana sistem manajemen anti-penyuapan dapat diintegrasikan dengan standar manajemen lainnya. Hal ini akan membantu perusahaan dalam menyelaraskan kebijakan dan prosedur, sehingga seluruh aspek kepatuhan dapat dikelola dalam satu sistem yang lebih efisien.

3. Peningkatan Peran Kepemimpinan

Salah satu faktor utama dalam efektivitas sistem anti-suap adalah komitmen dari manajemen puncak. ISO 37001:2025 semakin menegaskan bahwa pemimpin perusahaan harus menjadi contoh dalam penerapan kebijakan anti-penyuapan.

Baca juga : Membangun Integritas: Panduan Lengkap UU Anti Suap di Indonesia

Aktualisasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001

Dengan adanya sejumlah pembaharuan ISO 37001:2016, harus diiringi oleh perusahaan dengan implementasi yang tepat, sehingga berbagai tantangan dalam sistem manajemen anti penyuapan dapat diterapkan dengan optimal.

GRC Indonesia telah merancang pelatihan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang standar ISO 37001:2016 sesuai dengan pembaharuan yang telah ditetapkan. Tujuan Pelatihan:

  • Membantu organisasi dalam mempersiapkan dan menerapkan sistem manajemen anti suap yang efektif.
  • Memahami persyaratan ISO 37001:2016 secara mendalam dan mengidentifikasi penerapan kebijakan serta prosedur anti penyuapan di internal perusahaan.
  • Memahami pentingnya kepemimpinan dan komitmen dari pimpinan puncak dalam implementasi sistem ini.
  • Melakukan penilaian risiko dari kegiatan organisasi dan uji kebijakan terhadap proyek, rekan bisnis, dan personel.
  • Mampu menerapkan kontrol keuangan dan non-keuangan, komitmen anti penyuapan, serta mengelola kepedulian, pelaporan, investigasi, dan penanganan anti penyuapan.

Topik yang Akan Dibahas:

  • Latar belakang & prinsip dasar ISO 37001.
  • Konteks organisasi & penilaian risiko penyuapan.
  • Kepemimpinan & komitmen dewan pengarah & pimpinan puncak.
  • Kebijakan anti penyuapan dan fungsi kepatuhan.
  • Sumber daya, kompetensi, kepedulian & pelatihan, serta komunikasi.
  • Dokumentasi, pemantauan, pengukuran, audit internal, tinjauan manajemen, dan peningkatan berkesinambungan.

Mengapa GRC Indonesia?

GRC Indonesia memiliki pengalaman luas dalam membantu organisasi menerapkan sistem manajemen yang efektif. Dengan mengikuti pelatihan ini, Anda akan mendapatkan wawasan praktis dan strategis untuk meningkatkan integritas dan kepercayaan publik terhadap organisasi Anda.

Jangan lewatkan kesempatan untuk memperkuat sistem manajemen anti penyuapan di organisasi Anda. Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi situs resmi GRC Indonesia. 

Baca juga : Cara Menghilangkan Budaya Korupsi di Perusahaan dengan Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016

FAQ (Frequently Asked Questions) tentang Pembaharuan ISO 37001:2025

  1. Apa itu ISO 37001:2025?
    ISO 37001:2025 adalah standar internasional terbaru untuk Sistem Manajemen Anti-Penyuapan (SMAP). Standar ini memberikan panduan bagi organisasi dalam mencegah, mendeteksi, dan menangani praktik suap serta korupsi.
  2. Apa perbedaan utama antara ISO 37001:2016 dan ISO 37001:2025?
    ISO 37001:2025 memperkenalkan beberapa pembaruan penting, termasuk penekanan pada budaya etika dan integritas, integrasi pertimbangan aksi iklim, pengelolaan konflik kepentingan yang lebih ketat, dan harmonisasi dengan standar sistem manajemen lainnya seperti ISO 9001 dan ISO 14001.
  3. Mengapa ISO 37001:2025 penting bagi organisasi?
    Standar ini membantu organisasi meningkatkan kepatuhan terhadap hukum anti-korupsi, membangun lingkungan kerja yang lebih etis, dan melindungi reputasi mereka dari risiko suap dan korupsi. Selain itu, pembaruan ini memastikan organisasi lebih siap menghadapi tantangan bisnis yang kompleks.
  4. Apa saja perubahan utama dalam ISO 37001:2025?
    Perubahan utama meliputi:

    • Penekanan pada budaya etika dan integritas.
    • Integrasi pertimbangan aksi iklim dalam kebijakan anti-suap.
    • Ketentuan yang lebih ketat tentang pengelolaan konflik kepentingan.
    • Harmonisasi dengan standar sistem manajemen lainnya.
  5. Bagaimana ISO 37001:2025 mendukung manajemen risiko?
    Standar ini mengadopsi pendekatan berbasis risiko, yang mengharuskan organisasi untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko suap secara proaktif. Hal ini membantu organisasi mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif.
  6. Apakah ISO 37001:2025 hanya berlaku untuk sektor swasta?
    Tidak. Standar ini dapat diterapkan di berbagai sektor, termasuk pemerintahan, lembaga non-profit, dan organisasi swasta.
  7. Bagaimana organisasi dapat mengadopsi ISO 37001:2025?
    Organisasi dapat mengikuti pelatihan khusus, seperti yang disediakan oleh GRC Indonesia, untuk memahami persyaratan standar dan menerapkan kebijakan serta prosedur anti-suap yang efektif. Selain itu, organisasi perlu memastikan komitmen dari manajemen puncak dan mengintegrasikan standar ini dengan sistem manajemen yang sudah ada.
  8. Apa manfaat mengikuti pelatihan ISO 37001:2025 dari GRC Indonesia?
    Pelatihan ini memberikan pemahaman mendalam tentang standar, membantu organisasi dalam mengidentifikasi risiko penyuapan, dan memberikan strategi praktis untuk menerapkan sistem manajemen anti-suap yang efektif. GRC Indonesia juga memiliki pengalaman luas dalam membantu organisasi mencapai kepatuhan dan integritas yang lebih baik.
  9. Apakah ISO 37001:2025 mengharuskan organisasi mempertimbangkan dampak lingkungan?
    Ya, standar baru ini mengintegrasikan pertimbangan aksi iklim dalam kebijakan anti-suap, terutama untuk proyek-proyek yang memiliki dampak lingkungan signifikan.
  10. Bagaimana ISO 37001:2025 meningkatkan peran kepemimpinan dalam organisasi?
    Standar ini menegaskan bahwa pemimpin perusahaan harus menjadi contoh dalam penerapan kebijakan anti-suap. Komitmen dari manajemen puncak sangat penting untuk memastikan keberhasilan implementasi sistem ini.
  11. Di mana saya bisa mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pelatihan ISO 37001:2025?
    Anda dapat mengunjungi situs resmi GRC Indonesia untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran pelatihan.
Open chat
Hubungi kami