Setiap tindakan memiliki risiko yang harus diantisipasi, termasuk dalam menjalankan sebuah perusahaan. Pengelolaan risiko dengan tepat akan membuat pertumbuhan bisnis berjalan dengan semestinya. Dan sebaliknya, performa bisnis bisa terhambat jika banyak risiko-risiko yang tidak dapat diantisipasi.
Risiko bisa datang dari mana saja, baik internal maupun eksternal perusahaan. Efeknya pun beragam, bisa memberikan dampak yang besar atau pun kecil tergantung bagaimana perusahaan bisa mengantisipasinya.
Pentingnya mengelola risiko juga telah diatur dalam ISO 31000:2018 tentang manajemen risiko yang berlaku secara global. Sehingga perusahaan memiliki acuan standar internasional dalam manajemen risiko.
Daftar Isi
Pengertian ISO 31000:2018 Manajemen Risiko
ISO 31000:2018 merupakan revisi dari versi terdahulunya yaitu ISO 31000:2009 yang mengatur tentang standar manajemen risiko. ISO ini bisa diterapkan di seluruh sektor dan jenis perusahaan atau organisasi. Baik itu untuk perusahaan berskala besar atau pun kecil
Penerapan ISO 31000:2018 juga sebagai bentuk jaminan keamanan dan keselamatan bagi perusahaan. Tidak hanya untuk melindungi jalannya bisnis, namun juga untuk keamanan karyawan, aset dan lingkungan sekitar dari dampak-dampak yang dapat merugikan baik secara materiil atau immateriil.
ISO 31000:2018 ini bertujuan untuk meningkatkan kelola dan performa perusahaan dengan mengantisipasi atau meminimalisir risiko. Sehingga perusahaan berjalan lebih efektif dan mampu mencapai target yang maksimal.
Elemen Standar Manajemen Risiko ISO 31000:2018
ISO 31000:2018 merupakan panduan yang dapat diterapkan oleh perusahaan dalam mengidentifikasi, menilai, mitigasi potensi risiko. Dalam penerapannya, manajemen risiko yang terdiri dari tiga elemen, yaitu prinsip (principle), kerangka kerja (framework), dan proses (process).
- Prinsip dalam manajemen risiko adalah nilai dan praktik dalam manajemen risiko. Dalam ISO 31000:2018 terdapat 8 prinsip manajemen risiko yaitu Terintegrasi, Terstruktur dan komprehensif, Disesuaikan, Inklusif, Dinamis, Informasi terbaik yang tersedia, Faktor Manusia, Budaya, dan Peningkatan Berkelanjutan.
- Kerangka kerja merupakan pengaturan sistem manajemen risiko yang terstruktur dan sistematis di seluruh organisasi. Terdapat lima komponen kerangka kerja manajemen risiko dalam ISO 31000:2018 yaitu kepemimpinan dan komitmen, perancangan, implementasi, evaluasi, dan perbaikan.
- Proses adalah aktivitas pengelolaan risiko yang saling terkait, mulai dari mengasesmen risiko hingga mengatasi risiko tersebut. Tahapannya meliputi, mengidentifikasi risiko, menganalisis risiko, mengevaluasi risiko
Baca juga:
- Manajemen Risiko Hukum dan Kepatuhan untuk Bisnis Berkelanjutan
- Pentingnya Manajemen Risiko untuk Memastikan Keberhasilan Investasi
- Pelatihan Manajemen Risiko, Qualified Risk Management Professional (QRMP)
Pelatihan Manajemen Risiko
Seiring perkembangan zaman, risiko yang datang juga semakin beragam, terutama di era yang penuh dengan ketidakpastian saat ini. Ditambah dengan kondisi geopolitik global yang kian bergejolak.
Kemampuan dalam manajemen risiko merupakan kunci untuk bisa bertahan dan terus memiliki daya saing di tengah persaingan market hari ini. Hal tersebut juga penting untuk terus ditingkatkan agar bisa menghadapi tantangan dan risiko di masa depan.
GRC-Indonesia kembali membuka pelatihan Manajemen Risiko berbasis ISO 31000:2018 untuk membantu perusahaan Anda dalam mengembangkan kerangka kerja, penerapan, dan perbaikan berkelanjutan manajemen risiko. Serta memperkuat sistem integrasi proses pengelolaan risiko dalam tata kelola organisasi yang lebih komprehensif.
Para Expert dari GRC-Indonesia akan membantu perusahaan Anda mencapai sasaran strategis dengan mengenali risiko, menganalisis dampak risiko terhadap kinerja, serta menginisiasi tindakan penanganan yang diperlukan.
Segera daftar sekarang juga karena jumlah peserta terbatas. It’s Time to Upgrade Your Skills with GRC-Indonesia