Membedah Klausul 5 ISO 56001:2024: Kepemimpinan dan Komitmen dalam Manajemen Inovasi

Membedah Klausul 5 ISO 56001:2024: Kepemimpinan dan Komitmen dalam Manajemen Inovasi

Artikel
5/5 - (1 vote)

Inovasi telah menjadi elemen penting bagi organisasi yang ingin mempertahankan daya saing dan menghadapi dinamika pasar yang terus berubah. 

ISO 56001:2024 hadir sebagai standar internasional yang memberikan panduan bagi perusahaan untuk mengelola inovasi secara terstruktur. Dalam artikel ini akan membahas secara lengkap Klausul 5 Kepemimpinan dan Komitmen Manajemen Inovasi ISO 56001:2024 beserta dengan studi kasus.

Klausul 5 tentang Kepemimpinan

Interpretasi dari Klausul 5 tentang Kepemimpinan dan Komitmen dalam ISO 56001:2024 berkaitan dengan bagaimana peran kepemimpinan dalam suatu organisasi sangat menentukan keberhasilan manajemen inovasi. 

Klausul ini menekankan bahwa untuk mendorong inovasi yang berkelanjutan dan terintegrasi dalam budaya organisasi, manajemen puncak harus menunjukkan komitmen dan peran aktif.

Salah satu bagian utama dalam ISO 56001 adalah Klausul 5, yang memfokuskan pada peran krusial kepemimpinan dan komitmen dalam mendorong inovasi. Klausul ini menekankan bahwa tanpa dukungan penuh dari manajemen puncak, upaya inovasi yang diinisiasi perusahaan mungkin tidak akan berjalan efektif. Klausul 5 berfungsi sebagai kerangka untuk membantu organisasi memahami bahwa kesuksesan inovasi berawal dari kepemimpinan yang kuat dan berkomitmen.

1. Klausul 5.1 Kepemimpinan dan Komitmen

Klausul 5.1 Kepemimpinan dan Komitmen menguraikan peran manajemen puncak dalam menciptakan dan memelihara lingkungan yang mendukung inovasi. Manajemen diharapkan tidak hanya berperan sebagai pengawas tetapi juga sebagai penggerak utama yang memberikan dukungan nyata terhadap semua aktivitas inovasi.

Klausul 5.1 dalam ISO 56001:2024 mencakup tanggung jawab kepemimpinan dan komitmen manajemen puncak dalam sistem manajemen inovasi, yang terbagi menjadi beberapa sub-klausul:

  • 5.1.1 Kepemimpinan dan Komitmen Umum: Manajemen puncak bertanggung jawab atas efektivitas sistem manajemen inovasi, termasuk menetapkan niat inovasi, kebijakan, strategi, dan sasaran yang selaras dengan arah strategis organisasi, serta memastikan tersedianya sumber daya yang diperlukan.
  • 5.1.2 Fokus pada Realisasi Nilai: Manajemen harus menjaga fokus pada realisasi nilai jangka panjang dari inovasi, baik finansial maupun non-finansial, serta memastikan proses inovasi mampu mewujudkan nilai dalam kondisi ketidakpastian.
  • 5.1.3 Manajemen Perubahan: Manajemen puncak harus mengelola perubahan untuk mendukung inovasi dengan menciptakan kesadaran tentang pentingnya perubahan, serta mempersiapkan individu untuk beradaptasi dan berpartisipasi dalam perubahan tersebut.

Klausul ini menggarisbawahi peran penting manajemen dalam integrasi sistem inovasi ke dalam proses bisnis, memastikan efektivitasnya, dan mempromosikan perbaikan berkelanjutan​

Studi Kasus

Di sebuah perusahaan manufaktur elektronik, manajemen puncak menunjukkan komitmennya terhadap inovasi dengan rutin mengadakan sesi brainstorming bersama karyawan dari berbagai departemen untuk mengumpulkan ide-ide baru. 

Selain itu, mereka juga mengalokasikan anggaran khusus untuk proyek riset dan pengembangan (R&D) yang berfokus pada teknologi terbaru di industri. Pemimpin perusahaan terlibat aktif dalam memantau perkembangan setiap proyek inovasi dan memberi dukungan berupa sumber daya tambahan jika diperlukan. 

Dengan cara ini, karyawan merasa bahwa pimpinan perusahaan benar-benar mendukung inisiatif inovatif mereka dan mendorong kontribusi dari semua level organisasi.

Baca juga : Cara Menerapkan Klausul 7 ISO 56001:2024 untuk Membangun Tim Inovasi yang Kompeten dan Efektif

2. Klausul 5.2 – Kebijakan Inovasi

Klausul 5.2 – Kebijakan Inovasi merupakan komitmen perusahaan untuk menciptakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan inovasi yang relevan dengan kebutuhan dan strategi perusahaan. Dalam Klausul 5.2, ISO 56001:2024 merekomendasikan agar organisasi menyusun kebijakan yang menjelaskan tujuan inovasi, lingkup inovasi, dan pendekatan yang akan digunakan untuk mencapai hasil inovasi. 

Kebijakan ini harus dikomunikasikan secara efektif ke seluruh lapisan organisasi agar setiap karyawan memahami arah inovasi yang ingin dicapai oleh perusahaan, sehingga mereka dapat berkontribusi sesuai dengan kemampuan dan keahlian mereka.

Klausul 5.2 dalam ISO 56001:2024 mengatur mengenai kebijakan inovasi organisasi, yang mencakup dua sub-klausul utama:

  • Menetapkan Kebijakan Inovasi (5.2.1): Manajemen puncak harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara kebijakan inovasi yang menunjukkan komitmen terhadap aktivitas inovasi. Kebijakan ini harus sesuai dengan tujuan organisasi, memberikan kerangka kerja untuk strategi dan sasaran inovasi, serta mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan yang berlaku dan perbaikan berkelanjutan.
  • Mengomunikasikan Kebijakan Inovasi (5.2.2): Kebijakan inovasi harus didokumentasikan, disampaikan, dan dipahami di seluruh organisasi, serta tersedia untuk pihak-pihak berkepentingan jika relevan.

Klausul ini memastikan bahwa kebijakan inovasi mendukung tujuan strategis organisasi dan diintegrasikan dengan baik dalam operasi organisasi​.

Studi Kasus Klausul 5.2

Kebijakan Inovasi PT Energi Masa Depan

PT Energi Masa Depan berkomitmen untuk:

  1. Menjadikan inovasi sebagai penggerak utama dalam mencapai visi kami sebagai pionir energi bersih global.
  2. Menyelaraskan semua kegiatan inovasi dengan strategi dan tujuan perusahaan.
  3. Menerapkan prinsip-prinsip manajemen inovasi yang efektif di seluruh organisasi.
  4. Mematuhi persyaratan hukum dan etika dalam semua kegiatan inovasi kami.
  5. Fokus pada inovasi yang mendukung keberlanjutan dan mengurangi dampak lingkungan.
  6. Mendorong kolaborasi internal dan eksternal untuk mempercepat inovasi.
  7. Melindungi kekayaan intelektual yang dihasilkan dari kegiatan inovasi kami.
  8. Secara teratur mengukur dan mengevaluasi kinerja inovasi kami.
  9. Berkomitmen untuk perbaikan berkelanjutan dalam sistem manajemen inovasi kami.

Kebijakan ini akan dikomunikasikan, dipahami, dan diterapkan di seluruh organisasi serta ditinjau secara berkala untuk memastikan kesesuaian dan efektivitasnya.

Baca juga : Bahaya Mengintai! Dampak Buruk Pencucian Uang Bagi Masyarakat

3. Klausul 5.3 – Strategi Inovasi

Klausul 5.3, ISO 56001:2024 menganjurkan bahwa organisasi harus mengembangkan strategi yang memungkinkan tercapainya visi inovasi dengan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal seperti peluang pasar, perkembangan teknologi, dan dinamika kompetitor. 

Strategi inovasi harus mencakup analisis yang mendalam dan penetapan langkah-langkah yang jelas untuk mencapai tujuan inovasi, seperti melakukan investasi dalam riset dan pengembangan, meningkatkan kolaborasi lintas fungsi, serta mengidentifikasi sumber daya manusia dan teknologi yang diperlukan. 

Klausul 5.3 dalam ISO 56001:2024 membahas tentang strategi inovasi organisasi, yang terdiri dari dua sub-klausul:

  • Menetapkan Strategi Inovasi (5.3.1): Manajemen puncak harus mengembangkan dan memelihara strategi inovasi yang menetapkan tujuan strategis inovasi serta cara mencapainya. Strategi ini harus kompatibel dengan arah strategis organisasi, selaras dengan kebijakan inovasi, dan mempertimbangkan area peluang yang ingin dijelajahi dan dikembangkan. Strategi ini juga menjadi kerangka kerja untuk sasaran taktis dan operasional serta portofolio inovasi
  • Mengomunikasikan Strategi Inovasi (5.3.2): Strategi inovasi harus didokumentasikan, disampaikan, dipahami, dan diterapkan di seluruh organisasi serta tersedia bagi pihak-pihak berkepentingan jika relevan.

Klausul ini memastikan bahwa strategi inovasi mendukung tujuan jangka panjang organisasi dan dilaksanakan secara konsisten di semua tingkat organisasi​.

Studi Kasus Klausul 5.3 – Strategi Inovasi

 Fokus Area Inovasi
  1. Teknologi Energi Terbarukan Generasi Baru 
    • Pengembangan teknologi surya dan angin yang lebih efisien
    • Inovasi dalam teknologi penyimpanan energi skala besar
    • Eksplorasi sumber energi terbarukan baru
  2. Sistem Energi Terdistribusi 
    • Pengembangan microgrid cerdas untuk rumah dan bisnis
    • Teknologi vehicle-to-grid untuk integrasi kendaraan listrik
    • Platform manajemen energi berbasis AI untuk optimalisasi penggunaan
  3. Teknologi Penyimpanan Energi Revolusioner 
    • Riset baterai generasi baru dengan kapasitas dan durabilitas tinggi
    • Pengembangan sistem penyimpanan energi non-baterai (misalnya, hidrogen)
    • Solusi penyimpanan energi terintegrasi untuk aplikasi rumah dan industri
  4. Inovasi Model Bisnis Energi 
    • Platform perdagangan energi peer-to-peer
    • Skema pembiayaan inovatif untuk adopsi energi terbarukan
    • Layanan manajemen energi berbasis langganan
  5. Teknologi Efisiensi Energi 
    • Pengembangan material baru untuk isolasi dan efisiensi energi
    • Sistem manajemen energi cerdas untuk bangunan dan industri
    • Teknologi recycling dan upcycling untuk komponen energi terbarukan
 Pendekatan Implementasi
  • Investasi 10% pendapatan tahunan untuk R&D energi bersih
  • Pembentukan Pusat Inovasi Energi Masa Depan dengan fasilitas riset kelas dunia
  • Program kemitraan global dengan universitas, startup, dan lembaga penelitian terkemuka
  • Pengembangan ekosistem inovasi energi melalui program inkubasi dan akselerasi
  • Kolaborasi lintas disiplin ilmu untuk mendorong terobosan teknologi
Indikator Kinerja Utama
  • 50% pendapatan dari produk dan layanan inovatif energi bersih pada tahun 2030
  • Kontribusi pada pengurangan emisi karbon global sebesar 1% pada tahun 2035
  • 100 paten teknologi energi bersih breakthrough dalam 5 tahun
  • Pemberdayaan 1000 komunitas untuk mencapai kemandirian energi pada 2030
  • Penciptaan 100.000 lapangan kerja di sektor energi bersih pada 2030
Tata Kelola Inovasi
  • Pembentukan Dewan Inovasi Energi Bersih di tingkat Direksi
  • Sistem manajemen inovasi terbuka yang melibatkan karyawan, mitra, dan komunitas
  • Evaluasi dan penyesuaian strategi inovasi tahunan dengan masukan dari panel ahli global
  • Program penghargaan inovasi internal dan eksternal untuk mendorong terobosan teknologi

Baca juga : 4 Pilar Manajemen Risiko yang Harus Dijadikan Pedoman

4. Klausul 5.4 – Budaya Inovasi

Klausul 5.4 – Budaya Inovasi menekankan pentingnya membangun lingkungan di mana karyawan merasa terdorong dan aman untuk berpikir kreatif, mencoba hal baru, dan belajar dari kegagalan. 

Budaya ini bisa diciptakan dengan mendorong kolaborasi, menghargai setiap kontribusi karyawan, dan memberikan insentif bagi mereka yang aktif dalam proses inovasi. 

Organisasi yang berhasil membangun budaya inovasi biasanya mampu menghadapi tantangan bisnis dengan lebih fleksibel dan cepat beradaptasi terhadap perubahan. Budaya inovasi juga mencakup penanaman nilai-nilai keberanian, rasa ingin tahu, serta dukungan terhadap proses pembelajaran berkelanjutan.

Klausul 5.4 dalam ISO 56001:2024 membahas tentang budaya inovasi dalam organisasi. Manajemen puncak bertanggung jawab untuk menentukan dan mempromosikan budaya organisasi yang mendukung aktivitas inovasi, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Analisis Budaya Saat Ini: Mengevaluasi budaya yang ada dalam organisasi sebagai bagian dari pemahaman konteks internal.
  • Dukungan Kebijakan dan Strategi: Memastikan budaya yang terbentuk sesuai dengan niat inovasi, kebijakan, dan strategi inovasi organisasi.
  • Kepemimpinan di Semua Tingkatan: Mendorong pemimpin di seluruh tingkat organisasi untuk menjadi teladan dalam menunjukkan komitmen terhadap inovasi.
  • Pengembangan Kompetensi dan Keterlibatan: Memastikan adanya pengembangan kompetensi, kesadaran, dan keterlibatan karyawan dalam kegiatan inovasi.

Klausul ini menekankan bahwa budaya inovasi mencakup keterbukaan terhadap perubahan, keberanian mengambil risiko, kolaborasi, dan pembelajaran berkelanjutan untuk mendukung keberhasilan inovasi dalam organisasi​.

Studi Kasus

Sebuah perusahaan jasa finansial mempromosikan budaya inovasi dengan menerapkan program “Idea Incubator,” di mana setiap karyawan diundang untuk menyampaikan ide inovasi terkait produk atau proses kerja. Ide-ide ini kemudian diseleksi oleh tim manajemen untuk mendapatkan pendanaan dan bimbingan lebih lanjut. 

Perusahaan juga mengadakan sesi pelatihan dan workshop tentang berpikir kreatif serta manajemen inovasi. Melalui program ini, perusahaan mendorong karyawan untuk berani mengemukakan ide baru tanpa takut gagal, sekaligus menciptakan budaya yang menghargai kreativitas dan pembelajaran.

Baca juga : Mengenal Equity Financing: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Contohnya

5. Klausul 5.5 – Peran, Tanggung Jawab, dan Wewenang

Klausul ini berfokus pada kejelasan peran, tanggung jawab, dan wewenang dalam manajemen inovasi. ISO 56001:2024 merekomendasikan bahwa setiap anggota organisasi, mulai dari manajemen puncak hingga karyawan, harus memiliki pemahaman yang jelas mengenai kontribusi mereka dalam proses inovasi. 

Dengan menetapkan peran dan tanggung jawab secara transparan, organisasi dapat memastikan bahwa tidak ada tumpang tindih tugas atau kebingungan dalam implementasi inovasi. 

Setiap individu dalam perusahaan, dari tim riset hingga bagian pemasaran, harus tahu bagaimana mereka dapat mendukung pencapaian tujuan inovasi yang ditetapkan.

Klausul 5.5 dalam ISO 56001:2024 mengatur tentang peran, tanggung jawab, dan wewenang dalam sistem manajemen inovasi.  Manajemen puncak bertanggung jawab untuk memastikan bahwa peran dan tanggung jawab yang relevan ditetapkan, dikomunikasikan, dan dipahami di seluruh organisasi, termasuk:

  • Kepatuhan Terhadap Sistem Inovasi: Menugaskan seseorang atau tim untuk memastikan kesesuaian sistem manajemen inovasi dengan persyaratan standar.
  • Pelaporan Kinerja Inovasi: Menetapkan pihak yang bertanggung jawab melaporkan kinerja sistem inovasi dan peluang perbaikan kepada manajemen puncak.
  • Pengelolaan Elemen Sistem: Menyediakan kepemimpinan untuk elemen-elemen penting, seperti portofolio inovasi, struktur organisasi, kolaborasi, inisiatif inovasi, dan proses inovasi.
  • Pengambilan Keputusan di Semua Tingkat: Menetapkan wewenang untuk pengambilan keputusan terkait inovasi di seluruh tingkat organisasi.

Klausul ini memastikan bahwa struktur dan tanggung jawab terkait inovasi diorganisasikan dengan jelas untuk mendukung efektivitas sistem inovasi

Studi Kasus Peran, Tanggung Jawab, dan Wewenang 

Optimalkan inovasi dan kinerja perusahaan Anda dengan standar terbaru ISO 56001:2024! Yuk, konsultasikan kebutuhan training ISO 56001:2024 Anda bersama kami, dan tingkatkan kompetensi tim dalam manajemen inovasi. Klik di sini untuk konsultasi gratis sekarang!

Open chat
Hubungi kami